21985 / 21446
kesrasetda@bulelengkab.go.id
Bagian Kesejahteraan Rakyat

Pemkab Buleleng Laksanakan Bhakti Penganyar di Pura Pamacekan – Solo

Admin kesrasetda | 09 September 2025 | 5 kali

Karanganyar, 7 September 2025 – Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Bagian Kesra Setda Kabupaten Buleleng melaksanakan Upacara Bhakti Penganyar serangkaian Upacara Piodalan di Pura Pamacekan atau Patilasan Kyayi I Gusti Ageng Pamacekan dan Parahyangan Sapta Pandita, yang berlokasi di Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Solo, Provinsi Jawa Tengah.
Upacara ini bertepatan dengan Rahina Purnama Katiga (Purnama Ketiga) dan jatuh pada Redite Pahing Wuku Sinta. Kegiatan ini menjadi momen spiritual yang penting karena Piodalan di pura ini hanya dilaksanakan satu kali dalam setahun.
Bhakti Penganyar ini dipimpin langsung oleh Bupati Buleleng, dr. Nyoman Sutjidra, Sp.OG, bersama jajaran Pemerintah Kabupaten Buleleng. Kehadiran beliau disambut hangat oleh para pengempon pura, tokoh masyarakat, serta umat Hindu setempat yang turut hadir dalam prosesi upacara yang berlangsung dengan khidmat dan penuh makna spiritual.
Dalam sambutannya, Bupati Sutjidra menyampaikan bahwa kehadiran Pemkab Buleleng merupakan bentuk sraddha dan bhakti tulus kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, sekaligus sebagai sarana untuk mempererat hubungan spiritual dan sosial antara masyarakat Buleleng dan umat Hindu yang berada di luar Pulau Bali.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap nilai-nilai spiritual, kebudayaan, dan persaudaraan warisan leluhur dapat terus terpelihara dan diwariskan kepada generasi mendatang,” ujar Bupati Sutjidra.
Upacara Piodalan dipuput oleh beberapa sulinggih, dipimpin oleh Ida Pandita Mpu Darmika Tanaya dari Griya Pasek Kahuripan, Basang Be, Tabanan. Prosesi berlangsung dengan penuh kesakralan, diiringi kidung suci dan doa bersama sebagai bentuk penghormatan dan penyucian batin.
Sebagai wujud dukungan, Bupati Sutjidra turut menyerahkan punia, yang secara simbolis diterima oleh Ketua MGPSSR Kabupaten Buleleng, Gede Sumenasa. Ia juga memberikan apresiasi kepada masyarakat dan pengempon pura yang telah menjaga kesucian serta merawat keberlanjutan kegiatan spiritual di tempat suci tersebut.
“Melestarikan tradisi adalah bentuk nyata dari menjaga keharmonisan dan keseimbangan hidup,” tambah beliau.
Upacara Bhakti Penganyar ini menjadi wujud nyata sinergi antara pemerintah dan umat dalam menjaga warisan budaya dan spiritualitas Hindu, tidak hanya di Bali tetapi juga di berbagai penjuru Nusantara.