Jika dicermati,
hari raya umat Hindu sendiri memang cukup banyak Masing-masing ditujukan untuk
memperingati satu hal spesifik, dan berkaitan dengan kehidupan manusia. Dengan
mengetahui sedikit informasi ini semoga bisa jadi pengetahuan baru yang berguna
untuk Anda.
Hari raya yang jatuh pada Rabu Kliwon Wuku Sinta di
penanggalan Bali ini secara garis besar memperingati keteguhan
iman dengan berbekal ilmu pengetahuan yang sudah diberikan oleh Tuhan. Upacara dan makna hari raya Pagerwesi sendiri secara
umum dirayakan berbeda-beda, tergantung dengan kebijakan di setiap desa di
Bali.
Upacara
dan Makna Hari Raya Pagerwesi
Upacara
sendiri dimulai dengan menghaturkan persembahan dan persembahyangan
di sanggah (candi kecil yang terletak di pekarangan), kemudian
berlanjut ke pura di area desa, dan ke pura-pura yang menjadi pura keluarga.
Secara umum pelaksanaan persembahyangan yang dilakukan serupa. Namun ada
beberapa desa yang terkadang juga melakukan perayaan dengan cara-cara menarik
yang lain.
Maknanya
sendiri sebenarnya adalah sebagai pengingat bahwa manusia yang hidup di dunia
harus memiliki keteguhan iman, yang berdasarkan pada pemanfaatan ilmu
pengetahuan di jalan kebaikan. Tanpa pengetahuan, umat manusia akan kembali
pada zaman kegelapan, dimana semua yang dilakukan terasa sangat sulit.
Upacara dan peringatan hari raya
Pagerwesi sendiri berkaitan erat dengan peringatan hari raya Saraswati, yang
merupakan perayaan datangnya ilmu pengetahuan yang berasa dari Tuhan kepada
manusia. Setelah diturunkan, ilmu pengetahuan ini kemudian digunakan dengan
baik agar dapat memudahkan kehidupan, serta meneguhkan iman dari umat manusia itu
sendiri.
Rangkaian
Hari Raya Pagerwesi
Karena hari
raya Saraswati sendiri jatuh pada hari Sabtu lalu, maka terdapat sederet
rangkaian yang dilakukan oleh umat Hindu dan warga bali. Pada hari Minggu, umat
akan melakukan mandi di laut sebagai bentuk penyucian diri setelah menerima
ilmu pengetahuan, agar ilmu yang didapatkan bisa dipergunakan untuk tujuan
baik. Pengaplikasian kemudian dilakukan pada hari Senin. Hari Selasa akan jadi
hari dimana umat mendapatkan rejeki atas kebaikan yang dilakukannya, dan hari
Rabu, Pagerwesi, menjadi hari dimana umat melakukan semedi untuk kembali
memperkuat pendirian dan imannya dengan ilmu yang sudah dimiliki tadi.
Sumber : google