Tekanan dan Tuntutan dalam
menghadapi kehidupan dimasa sulit dan susah seperti sekarang tentunya pada
situasi Pandemi Covid – 19 yang berlangsung hampir 3 tahun lamanya, sehingga
jika bercermin dari situasi ini tidak dapat dipungkiri banyak diantara kita
yang mengalami dampak ekonomi, moral dan perasaaan yang tidak menentu dimana
mampu menjadi sebuah awal dalam hal negatif bersifat sensitif yaitu BAPER.
Perlu kita ketahui bersama BAPER
yang kita bahas ini tidak lepas dari bahasa Pergaulan masa kini, dimana kata
Baper ini berasal dari Singkatan Bawa Perasaan / Kebawa Perasaan yang bisa kita
artikan dari sebuah suasana / Rasa/ Kejadian / tekanan yang timbul yang
terpengaruh karena menyentuh hati sesorang, hanya saja dalam hal ini banyak
yang berpengaruh Negatif dikarenakan memiliki mental yang Buruk
Baper dalam mental yang buruk kita dapati diantaranya dari orang yang mudah Marah, orang yang mudah sekali tersinggung, orang yang mudah terpengaruh oleh keadaan yang dimana dapat kita hadapi dengan Jiwa besar dan Bijaksana, sehingga mampu mengendalikan emosi, marah serta persaaan yang merugikan diri sendiri / orang lain yang mampu tetap dalam keadaan denganperasaan yang tidak terbebani hingga menjadi bahagia batin dan jasmani jauh dari rasa benci dan dendam berlebih.
Menurut Ahli Psikologi (www.alodokter.com/kesehatan-mental) Mental yang buruk / Gangguan mental dapat menyebabkan komplikasi serius, baik pada fisik, emosi, maupun perilaku. Bahkan, satu gangguan mental yang tidak diatasi bisa memicu gangguan mental lainnya. Beberapa komplikasi yang bisa muncul adalah:
Perasaan
tidak bahagia dalam hidup.
Konflik
dengan anggota keluarga.
Kesulitan
menjalin hubungan dengan orang lain.
Terasing
dari kehidupan sosial.
Kecanduan
rokok, alkohol, atau NAPZA.
Keinginan untuk
bunuh diri dan
mencelakai orang lain.
Terjerat
masalah hukum dan keuangan.
Rentan sakit akibat sistem kekebalan tubuh menurun.
Tidak
semua gangguan mental dapat dicegah. Namun, ada beberapa langkah yang bisa
dilakukan untuk mengurangi risiko serangan gangguan mental, yaitu:
Tetap
berpartisipasi aktif dalam pergaulan dan aktivitas yang disenangi.
Berbagilah
dengan teman dan keluarga saat menghadapi masalah.
Lakukan
olahraga rutin, makan teratur, dan kelola stres dengan baik.
Tidur dan
bangun tidur teratur pada waktu yang sama setiap harinya.
Coba
latihan untuk menenangkan pikiran dan relaksasi, misalnya dengan meditasi dan
yoga
Jangan
merokok dan menggunakan NAPZA.
Batasi
konsumsi minuman beralkohol dan minuman berkafein.
Konsumsi obat-obatan yang diresepkan dokter, sesuai dosis dan aturan pakai.
Segera ke dokter atau psikolog untuk menjalani skrining awal kesehatan mental, atau bila muncul gejala gangguan mental.
Baper juga dapat kita pahami sebagai Perasaan yang ditimbulkan dalam sebuah kejadian, tekanan hingga situasi yang dapat mempengaruhi perasaan dalam pembentukan sesorang. Melihat dari semua itu Baper dapat kita simpulkan sebagai sebuah perasaan yang berlebihan yang tentunya memberikan harapan tapi belum tentu juga mendapat balasan yang mampu membuat kita sering merasa kecewa, sehingga timbulah perasaan tidak terima, Kecewa hingga menjadi pribadi yang dapat dikatakan berkatagori orang yang bermental Buruk / Lemah.
Jika Anda sering mendapatkan perkataan atau istilah baper dari teman, bisa jadi Anda adalah seseorang yang belum mengenali tujuan diri dengan baik. Dalam hal ini, orang yang belum mengerti dan mengenali dengan baik tujuan diri sendiri, akan cenderung mendasarkan diri pada contoh orang lain.
Artinya, Anda akan melihat orang lain sebagai rujukan untuk dicontoh. Dengan begitu, secara tidak langsung akan mengharapkan hasil spesifik sama seperti yang orang lain lakukan.
Padahal setiap orang mempunyai kemampuan masing-masing yang tidak bisa disamakan begitu saja. Sehingga ketika Anda melakukan sesuatu berdasarkan yang orang lain lakukan, kemudian ternyata hasil yang didapat tidak sesuai maka secara otomatis akan merasa baper atau terbawa perasaan yang ada.
Dengan begitu, sebaiknya setiap orang termasuk Anda harus mengetahui tujuan diri dengan baik, melakukan segala sesuatu berdasarkan kemampuan diri dan capaian diri yang ingin dicapai secara mandiri bukan seperti orang lain. Selain itu, hindari membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Terima bahwa setiap orang berbeda dan itu menjadi suatu hal yang wajar
Alasan lain yang membuat diri Anda sering dicap dengan istilah baper tidak lain karena faktor terlalu mencintai sesuatu secara berlebihan. Dalam hal ini, banyak orang yang masih menggantungkan kebahagiaan kepada orang lain.
Alasan seseorang sering mengalami dan mendapatkan istilah
baper adalah karena terlalu menanggapi suatu hal atau tindakan seseorang secara
pribadi. Di sini, Anda akan mudah merasa baper ketika terlalu mengambil hati
dari tindakan atau sikap yang seseorang lakukan.
Dengan begitu, sebaiknya usahakan untuk tetap tenang dalam
menghadapi atau menerima berbagai macam perlakukan dari orang lain. Anda bisa
memberikan kesadaran penuh pada kondisi tersebut, sehingga otak tidak dikontrol
dengan mudah oleh emosi yang timbul secara tiba-tiba. Jika dibiasakan, maka
perasaan baper akan lebih mudah ditekan dan berkurang dengan sendirinya
Penyusun : Ida
Bagus Korad Asta Permana.