Dari awal berdirinya Pura Padma Bhuana Praja Mandala Kantor Bupati Buleleng
kiranya penting dibahas serta sebagai penyampaian Informasi terkait bagaimana
sejarah berdirinya Pura, sehingga dapat dipahami serta tetap dirawat, dijaga
serta dilestarikan keberadaannya.
Berawal dari Perubahan Tatanan lingkungan Kantor yang berada di lingkungan
yang tergabung dengan lingkungan Kantor Bupati Buleleng, Bappeda, Badan
Pemberdayaan Masarakat Desa Kabupaten Buleleng dan Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng serta perubahan jalur
utama atau disebut pintu masuk dan keluar kantor untuk berada dalam satu
Lingkungan saja. Seiring dalam Proses
Perubahan tatanan tersebut banyak pula ditemui kendala diantaranya mengingat
yang dimana Bali pada Umumnya kental pemahaman Tri Hita Karana yang dimana
didalamnya mengandung Tatanan dalam Menjaga keharmonisan hubungan Manusia
Dengan Tuhannya, Manusia dengan sesamanya serta manusia dengan alam beserta
isinya, seperti halnya hubungan manusia dengan alam beserta isinya yang dimana
dalam hal ini dikenal sebagai hubungan spiritual, supranatural atau bisa
dibilang dengan sebutan mahluk tuhan
kasat mata yang tetap harus dijaga keharmonisannya.
Mengingat kembali pada masa perubahan tatanan tersebut diantaranya dijumpai
beberapa kendala diantaranya dari sisi magis tersebut kiranya memerlukan tindak
lanjut serta jalan keluar dengan tanpa mengurangi serta tetap menjaga keharmonisan
tersebut, melihat hal tersebut Bupati Buleleng kala itu melalui Bagian
Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Buleleng diminta untuk menindaklanjuti hal
tersebut dengan kiranya untuk berkoordinasi kepada Beliau yang mampu memahami
secara spiritual serta secara Agama tanpa melupakan Lokal Genius Budaya Bali. melalui
hal tersebut diambil langkah – langkah diantranya koordinasi dalam istilah
Balinya Matur kepada Sulinggih / Pedanda yang berada di Griya Tegallalang
Kabupaten Bangli.
Dari hasil koordinasi / matur tersebut dihasilkan keputusan yang dimana
dalam Proses Penyatuan Lingkungan Kantor ini serta Perubahan – perubahan yang
dilaksanakan, beliau ( Sulinggih ) meminta untuk dilaksanakan beberapa
diantaranya Upacara Nyukat Karang, Upacara Pemindahan / Perubahan posisi /
penempatan Pelinggih yang sebelumnya serta upacara Penyatuan / peleburan Pura –
Pura yang ada pada Lingkungan baru ini
( Pura Prajahita ( Pura pertama di Palemahan Kantor Bupati
Buleleng) , Pura Aji Raksa
( Pura Kedua berada di Belakang Kantor Bupati Buleleng ) serta Pura yang
Berada di Lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng )
Berkaca dalam hasil Koordinasi tersebut maka dilaksanakan Penyatuan Pura
tersebut sebagai awal dibentuknya serta dibangunnya Pura Padma Bhuana Kantor
Bupati Buleleng, seiring dengan hal tersebut pula beliau ( Sulinggih )
mengingatkan kembali kepada Pengempon Pura dalam hal ini yang berada pada
Lingkup Palemahan / Lingkungan yang sudah digabung menjadi satu lingkungan
diantarannya Kantor Bupati Buleleng / Sekretariat Kabupaten Buleleng, Bappeda
Kabupaten Buleleng, Dinas Kominfo
Kabupaten Buleleng, Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa, serta Dinas Kabupaten
Buleleng untuk kiranya memusatkan Persembahyangannya di Pura Padma Bhuana
Paraja Mandala Kantor Bupati Buleleng. beliau juga berpesan kiranya kedepannya
untuk tidak lagi membangun / mendirikan Pura serta menambah Pelinggih yang
sudah ada setelah Upacara yang dilaksanakan.
Adapun yang tertuang dalam
Anggah Ungguh Kawentenan PURA PADMA
BHUANA, Praja Mandala Kantor Bupati Buleleng ( Asal – usul keberadaan PURA
PADMA BHUANA, Praja Mandala
Kantor Bupati Buleleng )
Pelaksanaan Perubahan Nama Pura ini yang sebelumnya bernama Pura Prajahita
yang bertempat di Timur Laut lingkungan Kantor Bupati Buleleng, berdasar dengan
Sastra Agama Hindu yang tertuang dalam Pustaka Lontar Dewa Tatwa serta sastra
pendukung sebagai pegangan / Dasar sebagai Pendeta Hindu, serta berdasarkan
penyampaian Beliau Ida Pedanda Gede Putra Kediri, Griya Tegallalang, Kabupaten
Bangli. Sebagai sulinggih yang menekuni Spiritual serta kemampuan Beliau dalam
Bidang Sastra dan Agama bersedia terjun langsung untuk melihat serta menyimak
keberadaan Lingkungan Tri Hita Karana yang tergabung dalam Lingkungan Kantor
Bupati Buleleng.
Berdasarkan dengan itu dilaksanakan Upacara pamerilina / Perehaban Pura /
Prahyangan serta pelinggih – pelinggih yang ada sebagai tempat Manifestasi
beliau seperti halnya Pelinggih Padma, Gedong Taksu, Panglurah, Bale
Peliksari serta palinggih – palinggih
yang berada di Lingkungan Kantor Dinas Pendidikan, BPMD, KOMINFO dan Bappeda
Serta Sekretariat Daerah kabupaten Buleleng dalam hal ini Pura Aji Raksa.
Lain daripada itu juga dilaksanakan Upacara Nyakapang Karang / Nunggilang
Palemahan Seweidangan Kantor Bupati Buleleng ( Upacara Penyatuan Lingkungan
yang tergabung dalam Lingkungan Kantor Bupati Buleleng, selanjutnya berdasarkan
Tatwa serta Sastra Lontar Dewa Tatwa serta Sastra Agama dalam Menjaga
Keharmonisan Alam Semesta serta Alam Sekitarnya secara Jasmani dan Rohani dimana
Prahyangan / Pura dan Pelinggih serta nama dijadikan Satu tempat.
Beranjak dari itu, Sastra dan Tatwa tersebut ida Sulinggih / Pendeta
melaksanakan Upacara Penyatuan Prahyangan / Pura yang Bertempat di arah
Tenggara Kantor Bupati Buleleng yang selanjutnya diberi Nama Prahyangan / Pura “Padma Bhuana” Praja Mandala Kantor Bupati
Buleleng yang dimana masing masing
Nama / Kata berarti :
-
Pura
/ Prahyangan sebagai Linggih / Tempat Suci Memuja Tuhan serta sebagai
Manifestasi Beliau
-
Padma
Sebagai halnya Bunga Tunjung / Teratai sebagai Tempat Berdirinya Tuhan serta
manifestasinya
-
Bhuana
Berarti Alam Jagat Raya atau juga bisa diartikan sebagai Bumi
Sehingga “Pura Padma Bhuana” Praja
Mandala Kantor Bupati Buleleng dapat diartikan sebagai Pura / Prahyangan
tempat Penyatuan Pemujaan Tuhan / Ida Hyang Widhi Wasa serta manifestasinya
yang bertempat di Lingkungan Kantor Bupati Buleleng sebagai Pemberi Keberkahan
Jagat Buleleng, Kesejahteraan Jagat Buleleng seperti yang tertuang dalam Tujuan
Agama Hindu “ Moksartham Jagadhita ya Ca Itti Dharma” Berbahagia secara Jasmani dan
Rohani dunia dan Akhirat.
Melalui tulisan ini diharapkan mampu memberikan Informasi serta sebagai
Pemahaman bersama akan Keberadaan Pura / Prahyangan Padma Bhuana sebagai
Tanggung Jawab bersama yang tergabung dalam Lingkungan Kantor Bupati Buleleng
ini , sehingga untuk tetap dijaga Keberadaannya serta tentunya dirawat kelestariannya.
Pura “Padma Bhuana” Praja Mandala
Kantor Bupati Buleleng berdiri dan di Upacarai pada Rahina Purnama Kapitu
Tanggal 31 Desember 2009 disahkan Oleh Bupati Buleleng Drs. Putu Bagiada , M.M (GA)
Penyusun Ida Bagus Korad Asta Permana