21985 / 21446
kesrasetda@bulelengkab.go.id
Bagian Kesejahteraan Rakyat

Berkah yang berbanding terbalik dari “benci”

Admin kesrasetda | 08 Agustus 2022 | 2577 kali

Percaya “ ketika kita membenci, maka berkah akan di limpahkan kepada yang kita benci”

Dalam kehidupan sehari – hari manusia selalu di penuhi dengan perasaan yang sering mengganggu halnya dalam setiap masalah yang di temui setiap harinya. Entah itu secara sengaja ataupun dengan tidak kita sadari terjadi begitu saja yang membuat hati bahkan perasaan merasa tersakiti.

Melihat setiap permasalahan ini tentunya membuat rasa benci, marah dan kesal yang menimbulkan rasa dendam hingga sulit untuk dilupakan, dari kejadian tersebut juga tanpa disadari membuat seseorang berfikir bahkan sampai bertindak untuk membalas rasa itu, dalam setiap kasusnya seseorang normalnya pasti juga mengalaminya.

Dari semua itu menyebabkan seseorang memikirkan dan berbuat bagaimana cara untuk membalas akan setiap kejadian itu, sehingga tanpa disadari setiap tindakan perubahan sikap mengarah pada hal – hal yang negatif yang mampu merugikan diri sendiri bahkan sekitar.

Berkaca dari rasa benci itu tentunya dalam setiap Ajaran Agama manapun pastinya mengajarkan untuk tidak menyimpan, memendam rasa benci tersebut. Dengan kiranya setiap orang diperkenankan untuk selalu berjiwa besar dan lapang dada untuk Memaafkan dan Ihklas dalam menindak lanjuti setiap kejadian yang menghampiri sebagai sebuah bagian dari Takdir Kehidupan.

Bagaimana “ ketika kita membenci, maka berkah akan di limpahkan kepada yang kita benci”?, tentunya akan membuat seseorang kebingungan memahaminya. Dalam halnya rasa benci akan membuat sesorang menjadi terfokuskan kepada apa yang dibenci, sebagai contoh :

Ketika kita membenci sampai hingga mendendam terhadap orang yang membuat kita tersakiti, pada hal ini pula kita akan fokus terhadap kehidupan orang yang kita benci, tanpa disadari mendoakan sampai menyumpahi orang itu dengan kejadian yang bersifat negatif, maka yang ada kita akan dipenuhi kenegatifan dalam menjalani kehidupan, sedangkan orang yang kita benci dengan santainya atau tanpa disadari untuk tetap fokus menjalani kehidupan untuk mencapai setiap tujuan yang lain tentunya pada perbaikan kualitas hidup, singkatnya kita tetap menunggu kejadian negatif terjadi kepada orang yang kita benci, sedangkan orang yang kita benci menuai berkah kehidupan.

editor (GA)