PEMUDA DAN KARAKTERNYA
Sebagaimana yang
tertuang dalam Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2009
tentang Kepemudaan disebutkan bahwa Pemuda adalah warga negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan
yang berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun.
Dalam rentang usia tersebut,
Pemuda berperan aktif sebagai kekuatan moral, kontrol sosial,
danagen perubahan dalam segala aspek pembangunan nasional. Dalam menjalankan peran aktif tersebut,
pemuda hendaknya memiliki 4 karakter di bawah ini :
1.
Berani Mengatakan Benar dan
Salah
Pemuda dituntut untuk berani bersikap obyektif. Obyektif
yang
dimaksud adalah berani mengatakan kebenaran. Keberanian tersebut harus ditunjukkan dalam pola
pikir, perkataan, maupun perbuatan. Setidaknya, seorang pemuda harus menjadi pemimpin bagi diri sendiri maupun organisasi secara kolektif. Hal
demikian yang membuat pemuda wajib mengatakan tentang kebenaran dan kesalahan.
2. Rasa Ingin Tahu Yang Tinggi
Memaknai
rasa ingin tahu tinggi adalah bagaimana seorang pemuda harus menemukan jawaban atas segenap pertanyaan
yang
muncul dalam kehidupannya. Pemuda dituntut untuk terus menggali dan mencari tahu tentang berbagai hal,
yang pastinya berguna dalam menjalani perandan kehidupannya.
3.
Berusaha Mencari Komunitas Positif
Sebagai mahluk
social,
interaksi dengan komunitas mutlak dibutuhkan. Guna memperoleh dampak positif atas interaksi
social yang dilakukan, pemuda dituntut mampu untuk menentukan komunitas yang
bermanfaat bagi diri dan kehidupannya. Dalam berkomunitas tentunya dapat mencari relasi,
pertemanan, seprofesi, sehobi dan lain sebagainya. Carilah komunitas yang
menjurus kepada hal-hal positif. Demikian ini agar tetap dalam jalan yang
benar dan tentunya membuat diri semakin berkembang dalam mindset maupun fikiran.
4.
Berusaha Menjaga Akhlak dan Kepribadian Baik
Akhlak dan kepriadian
yang baik merupakan salah satu karakter pemuda yang unggul. Hal
tersebut merupakan salah satu bukti keberhasilan pendidikan, khususnya pendidikan agama
dan budipekerti.
Apaitu Quarter Life Crisis?
Dalam bahasa Indonesia, quarter life crisis artinya krisis seperempat abad. Jadi, quarter
life crisis adalah fase di mana seseorang pada usia sekitar 18 sampai dengan
30 tahun merasa khawatir, bingung,
dan tidak memiliki arah karena adanya ketidakpastian dalam kelanjutan hidupnya. Biasanya,
seseorang yang mengalami quarter life crisis akanmencemaskan banyak hal,
seperti karier, percintaan, kehidupansosial, dan lain sebagainya.
Karena itulah, fase quarter life crisis terkadang membuat seseorang merasa tidak memiliki tujuan hidup atau bahkan hingga mempertanyakan keberadaannya sebagai seorang manusia.
Penyebab Quarter Life Crisis
Fase quarter life crisis umumnya terjadi pada seseorang
yang sedang beranjak dewasa dan baru menemukan masalah “orang dewasa”
untuk pertama kalinya.
Beberapa penyebab quarter life crisis adalah sebagai berikut:
·
Adanya masalah finansial atau pekerjaan
·
Sedang merintis dan merencanakan masa depan
·
Sedang menjalani hubungan romantis untuk pertama kalinya
·
Putus cinta setelah menjalani hubungan serius dalam waktu yang lama
·
Adanya teman sebaya yang telah mencapai impiannya
·
Sedang membuat keputusan pribadi yang akan mempengaruhi hidupnya untuk jangka waktu
yang lama
·
Hidup mandiri untuk pertama kalinya
Tanda-Tanda Quarter Life Crisis
Ada tanda - tanda yang
ditunjukkan apabila seseorang mengalami quarter life crisis. Tanda - tanda dari quarter
life crisis adalah sebagai berikut:
- Merasa bingung terhadap masa depannya
- Cenderung sulit membuat keputusan ketika dihadapkan dengan pilihan terkait dengan masa depannya
- Merasa kurang termotivasi untuk menjalani rutinitass ehari - hari
- Merasa terjebak dengan keadaan yang tidak disukai
- Khawatirtertinggaldengantemansebayanyadanmerasasendiri
Cara Mengatasi Quarter Life
Crisis
Hal terpenting untuk mengatasi quarter life
crisis adalah menciptakan polapikir dan melakukan kegiatan yang
positif.
Selain itu, ada beberapa cara mengatasi quarter life
crisis lain yang bisa Anda terapkan, di antaranya:
1. Tidak Perlu Membandingkan dengan Orang
Lain
Pesatnya kemajuan teknologi memang seringkali membuat seseorang terus berpacu dengan pencapaian
orang lain yang terlihat dalam media sosial. Mungkin saja,
Anda melihat teman sebaya mendapatkan pencapaiannya lebih dulu, seperti berhasil dalam kariernya,
menikah, keliling dunia, dan lain sebagainya. Walau begitu,
Anda sebaiknya tidak perlu membandingkan pencapaian orang lain yang terlihat di
media sosial dengan diri sendiri. Yakinkan diri Anda bahwa setiap orang
memiliki masanya sendiri.
2. Lakukan Sesuatu yang Berarti bagi Anda
Alih-alih membandingkan diri dengan
orang lain, Anda lebih baik melakukan hal yang berarti bagi diri sendiri.
Anda bisa menetapkan apa yang ingin dicapai dan mulai fokus untuk mengejarnya.
3. Bercerita dengan Orang Terdekat
Agar
tidak merasa kesepian, Anda dapat menceritakan hal - hal yang mengganggu pikiran dengan
orang terdekat. Sebab, dukungan yang diberikan oleh orang
terdekat biasanya secara tidak langsung akan membuat seseorang menjadi lebihtermotivasi.
4. Ubah Rasa Khawatir menjadi Tindakan
Jika merasa bingung dan khawatir dengan masa depan, Andabisa menjadikan hal tersebut sebagai kesempatan untuk meningkatkan kualitas diri. Misalnya,
Anda yang sedang merasa khawatir dengan jenjang karier kedepannya,
bisa mulai mengikuti kelas online atau kursus tertentu yang
terbuka untuk umum. Dengan begitu, wawasan Anda jadi lebih terbuka dan bisa meniti tujuan hidup secara perlahan.
5. Mulai Cintai Diri Sendiri
Orang
yang
merasa stres dan cemas dengan masa depannya cenderung lupa akan kenikmatan dan pencapaian diri sendiri.
Karena itu, mulailah menerima dan mengapresiasi hal - hal yang sudah didapatkan dengan hasil jerih payah sendiri.
Dengan begitu, energi yang dipancarkan oleh diri Anda jadi lebih positif sehingga bisa fokus untuk mengejar tujuan hidup lainnya.
Selain itu,
Anda bisa mulai mencintai diri sendiri dengan melakukan hal kecil yang berarti,
seperti berolahraga, mengonsumsi makanan sehat, dan lain sebagainya.
Jadi, quarter life crisis adalah fase yang
cukup sering dialami olehs ebagian besar masyarakat. Anda yang mengalami quarter
life crisis bisa mengatasinya dengan terus berpikiran positif dan jadikan fase ini sebagai titik balik perjalanan hidup.
Apakah anda termasuk salah satu yang pernah mengalami ?
Bagaimana langkah yang telah anda lakukan ?
Oleh :GedeMangkuMertayasa, SST *)