Perayaan Galungan menjadi
momen penting yang secara rutin dilakukan oleh masyarakat Hindu Bali. Dalam
setiap pelaksanaannya, Galungan diadakan dengan rangkaian acara yang sangat
panjang. Proses pelaksanaannya diawali dengan Tumpek Wariga dan kemudian
diakhiri dengan Buda Kliwon Pegat
Uwakan atau Buda Kliwon Pahang.
Pelaksanaan Buda Kliwon Pahang biasanya dilakukan
pada Wuku Pahang. Pelaksanaan Buda Kliwon Pahang menjadi tanda bahwa Galungan
sudah selesai, dengan mencabut segala bentuk atribut termasuk penjor, tamiang,
kolem, hiasan penjor dibakar, dimasukan dalam bungkak nyuh (kelapa muda) dan
ditanam di belakang pelinggih rong tiga, Ketika Buda Kliwon Pahang sudah dilaksanakan,
maka penjor-penjor yang terpasang itu kemudian akan diturunkan. Tidak hanya
itu, penjor-penjor yang sudah diturunkan juga bakal dibakar. Setelah dibakar,
masyarakat Bali biasanya didorong untuk menanam abu sisa pembakaran penjor di
dalam rumah dengan disertai canang sari. yang
bermakna umat Hindu memohon kepada Ida Sang Hyang
Widhi Wasa agar diberkati kesuburan.
Jadi, kalau Anda
mendapati keberadaan penjor ketika Buda Kliwon Pahang telah dilaksanakan,
berarti pemiliknya telah melakukan pelanggaran. Apalagi, kalau sampai penjor
tersebut belum dilepas meski Galungan sudah berakhir berhari-hari atau
berbulan-bulan sebelumnya. Tidak hanya penjor, perangkat lainnya seperti
sampian dan tamiang juga turut dilepas.
Secara bahasa, pegat
memiliki arti putus. Sementara itu, uwakan punya makna kembali. Artinya,
masyarakat Hindu Bali yang sudah menjalankan Hari Raya Galungan dan Kuningan,
telah memperoleh pengetahuian lewat proses pengendalian diri yang dilaksanakan
selama Galungan. Selanjutnya, pengetahuan itu tak hanya cukup diketahui, tetapi
dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Apalagi, pada perayaan
Galungan, umat Hindu Bali memperoleh pembekalan dharma selama satu bulan dan 7
hari. Mereka pun didorong untuk menerapkan nilai-nilai dharma tersebut. Bahkan,
konsep penerapan dharma ini tidak hanya mencakup kehidupan sehari-hari, tetapi
juga kehidupan dalam menghadapi persaingan global.
Dikutip dari : berbagai
sumber
Editor (GA)