Tilem Kalima dirayakan pada sasih kalima atau bulan kelima menurut kalender Bali. Tilem merupakan perayaan bulan gelap.
Ia mengatakan, dalam Jnyana Sidantha disebutkan di dalam matahari ada suci, di
dalam suci ada Siwa, di dalam Siwa ada gelap yang paling gelap.
Hal itulah yang menyebabkan Tilem
mendapatkan pemuliaan.
Guna mengatakan di daerah Bangli ada Pura Penileman, di mana setiap Tilem
dilakukan pemujaan di sana.
"Di Pura Penileman dilakukan
pemujaan kepada Siwa, karena ada warga masyarakat yang nunas (meminta) pengidep
pati atau sarining taksu jelas sudah Siwa. Bukti arkeologis ada arca Dewa Gana
yang merupakan putra Siwa,” katanya.
Sehingga dalam konteks kebudayaan
di Bali yang dimuliakan bukan bulan terang saja atau Purnama, tapi gelap yang paling gelap juga
dimuliakan.
Hormat pada gelapnya bulan mati
(Tilem) tidak kurang dari hormat kita pada terang bulan Purnama.
Disebutkan lebih lanjut dalam
buku itu pada halaman 10, pembelaan Mpu Tan Akung kepada gelap yaitu gelap
tidak harus dihindari atau diusir dengan mengadakan terang buatan.
Tapi dengan memasukinya,
menyusupinya, meleburkan diri di dalamnya, atau memasukkannya ke dalam diri.
Saat Tilem atau bulan mati, umat
Hindu wajib untuk mengenyahkan segala dosa, noda, dan kekotoran dari dalam diri
Mwang tka ning tilem, wenang
mupuga lara roga wighna ring sarira, turakna wangi-wangi ring sanggar
parhyangan, mwang ring luhur ing aturu, pujakna ring sanggar parhyangan, mwang
ring luhur ing aturu, pujakna ring widyadari widyadara, sabhagyan pwa yanana
wehana sasayut widyadari 1, minta nugraha ri kawyajnana ning saraja karya,
ngastriyana ring pantaraning ratri, yoga meneng, phalanya lukat papa pataka
letuh ning sarira.
Artinya:
Dengan menghaturkan wangi-wangian
di Sanggar atau di parahyangan, dan di atas tempat tidur, yang dipersembahkan
kepada bidadari dan bidadara.
Akan lebih baik jika
mempersembahkan 1 buah sesayut widyadari untuk memohon anugerah agar terampil
dalam melaksanakan segala aktivitas.
Pemujaan dilakukan tengah malam
dengan melakukan yoga, atau hening.
Pahalanya adalah segala noda dan
dosa yang ada dalam diri teruwat.(*).