21985 / 21446
kesrasetda@bulelengkab.go.id
Bagian Kesejahteraan Rakyat

Buda Wage Kelawu sebagai Hari Raya Permohonan Kesejahteraan

Admin kesrasetda | 07 Maret 2022 | 9338 kali

Dimaknai sebagai hari keuangan di bali Rahina Buda Cemeng Kelawu atau sering juga disebut dengan Buda Wage Kelawu akan jatuh pada hari Rabu Wage wuku Kelawu kalender Saka-Bali,yang diperingati setiap 210 hari atau 6 bulan sekali oleh masyarakat Hindu di Bali. Rahina Buda Cemeng Klawu, adalah hari pemujaan terhadap Bhatara Rambut Sedana atau juga dikenal sebagai Dewi Laksmi, yang melimpahkan kemakmuran dan kesejahteraan.

Dalam lontar Sundarigama disebutkan, Buda Wage Kliwon yang disebut juga Buda Cemeng Kelawu merupakan saat memuja Batari Rambut Sadana, sang Dewi penguasa atas uang. Saat itu diyakini sebagai saat beryoganya Batari Rambut Sadana.

Dalam tradisi agama Hindu di Bali, “Batara Rambut Sedana” dipuja sebagai “Dewi Kesejahteraan” yang menganugerahkan harta kekayaan, emas-perak (sarwa mule), permata dan uang (dana) kepada manusia. Dilihat dari arti katanya yaitu “Sri” artinya beras, dan “Sedana” artinya uang atau dengan kata lain bagian dari nafkah. Maka perayaannya dilakukan di lingkungan rumah tangga dan juga pura di lingkungan Desa Adat bahkan di Pura Besakih yang merupakan pura terbesar di Bali, juga terdapat Pura Rambut Sedana yang merupakan hulu dari Pelinggih Rambut Sedana atau sering disebut Sri Sedana yang ada di merajan keluarga di Bali.

Menurut adat istiadat umat Hindu di Bali menyakini Ida Betari Rambut Sedana/Dewi Laksmi sedang melaksanakan yoga dan di percaya juga pada hari ini tidak diperbolehkan menggunakan uang untuk hal-hal yang sifatnya tidak kembali berupa wujud barang. Misalnya membayar hutang atau menabung, karena dipercaya uang/kekayaan tersebut nantinya tidak dapat kembali selamanya dan menghilang oleh sifat tamak/serakah kita sebagai manusia. Jika uang itu diperoleh dan dipakai sesuai dengan konsep ketuhanan, maka uang itu menjadi sarana yang sangat berguna dalam mengantarkan hidup manusia lebih bahagia lahir batin. Tetapi, bila uang itu di pandang sebagai tujuan yang paling penting, maka uang itu akan dapat memberikan penderitaan. Karenanya gunakanlah uang itu sebagai alat merealisasikan Dharma/kebenaran/kebaikan.

Upacara Buda Cemeng Kelawu ini dilakukan oleh seluruh umat Hindu di Bali, terutama mereka yang membuka usaha perdagangan, misalnya pedagang di pasar, pemilik warung, restaurant, jasa keuangan, bengkel, bahkan sampai ke perusahaan-perusahaan yang mengalirkan dana secara cepat dalam menjalankan perusahaaan.

Biasanya pada setiap tempat yang digunakan untuk menyimpan uang, diberikan sesajen khusus untuk menghormati Ida Betara Rambut Sedana atau Dewi Laksmi sebagai wujud ungkapan rasa terima kasih atas pemberian-Nya. Khusus pada Rahina Buda Cemeng Klawu, biasanya sarana yang digunakan mulai dari canang sari, banten pejati, maupun bebantenan tumpeng tujuh disesuaikan dengan desa, kala, patra dan desa mawacara di masing-masing pakraman dan kemampuan umat masing-masing.

Stana atau Tempat Ida Betara Rambut Sedana yaitu Beliau merupakan sinar suci Ida Sang Hyang Widhi yang berwajah sangat cantik dan sangat murah hati kepada orang yang memujanya. Kalau dalam agama Budha dikenal dengan Nama Dewi Kwam Im.

Beliau senang dengan umat yang sering melakukan Tapa Bratha, Rajin Sembahyang, Bertirta Yatra, Rajin Melukat Ke Tempat Penyucian dan rajin melakukan berbagai Yadnya yang disertai hati yang tulus. Bhatara Rambut Sedana berstana di Pura Goa Raja, Besakih. Pura Goa Raja memiliki keunikan yakni sebuah goa di pinggir sungai kecil bekas aliran lahar Gunung Agung saat meletus pada 1963.

Goa batu berukuran besar di kompleks Pura tersebut secara tradisi diyakini umat Hindu, hilirnya tembus ke Pura Goa Lawah di Kabupaten Klungkung dan hulunya tembus ke Gunung Agung, gunung tertinggi di Pulau Bali. Pura berfungsi sebagai titik sentral tempat pemujaan Hyang Widhi sebagai penganugerah kerahayuan (keselamatan) dan kesejahteraan umat manusia. Salah satu pelinggih, di Pura ini adalah tempat untuk memuja Ida Betara Rambut Sedana yang diyakini umat Hindu dapat memberikan kesejahteraan kepada umat manusia.

Piodalan saat Buda Cemeng Kelawu atau Buda Wage Klawu, masyarakat hindu di Bali akan melakukan upacara persembahan dan piodalan yang sudah di tentukan sebelumnya. Berikut adalah Pura hindu yang akan melaksanakan piodalan saat bude cemeng klawu diantaranya Pura Penataran Ped Nusa Penida, Pr. Basukian di Besakih, Bukit Kiwa Tengen di Penataran Agung Besakih, Pura Dalem Ped Nusa Penida, Goa Raja di Besakih, Dan banyak lagi pura-pura kawitan yang ada di Bali

Sumber :

https://tabananbali.pikiran-rakyat.com/bali-jani/pr-1832756376/ini-makna-dan-penjelasan-rahina-buda-cemeng-klawu-salah-satunya-hilangkan-sifat-manusia-serakah-harta-benda

https://baliportalnews.com/2021/08/rahina-buda-cemeng-klawu-begini-penjelasan-dalam-lontar-sundarigama/

https://triponnews.com/makna-buda-cemeng-klawu/

Penyusun : Putu Puspa Gitama Rani, editor (GA)