Berkecimpung
di dunia media sosial membuat kita lebih mudah mengenal orang-orang baru. Kita
bisa menjangkau orang-orang hebat dan menginspirasi hanya lewat media sosial.
Dunia media sosial seolah merebut perhatian kita untuk suatu peristiwa ataupun
kondisi orang lain. Ibaratnya kita berada di kerumunan banyak orang, berkenalan
dan kita menjadi teman maya.
Kita juga
seolah mengikuti semua kegiatan teman-teman kita hanya lewat tontonan di media
sosial. Dari apa yang ditampilkan mereka,kita jadi mengenal bermacam-macam
karakter. Walau ada yang belum pernah bertemu langsung, namun dari tulisan dan
cara mereka bersosialisasi di dunia maya pun bisa terlihat. Pertanyaannya, apakah
orang tersebut termasuk toxic people sehingga memberikan efek
negatif untuk diri kita? Untuk kita ketahui
bersama arti kata Toxic adalah
perilaku negatif yang sifatnya mengecewakan. Kata toxic relationship
jika diartikan secara langsung berarti hubungan beracun. Istilah tersebut kerap
ditujukan kepada sebuah hubungan, seperti percintaan yang tidak sehat bagi
kedua belah pihak
berawal dari pemahaman itu
untuk deteksi dini toxic people, kenali dari orang disekitarmu,
halnya dari keyakinan setiap pertemuan itu adalah jalan takdir. Tidak mungkin kita
bertemu kalau bukan karena waktu dan takdir. Sama halnya satu waktu,
pernah mendapatkan whatsapp dari akun yang tidak dikenal yang isinya
berupa umpatan tak pantas, yang ujungnnya mengakui identitasnya. Pastinya Hal pertama yang
dipikirkan adalah
orang tersebut usianya jauh dibawah usia kita. Kedua, orang
tersebut adalah toxic people yang sudah lama dihindari. Bukan
hanya dari diri sendiri, tapi berkaca dari orang-orang yang mengenalnya juga memiliki pendapat yang
sama, hanya saja orang seperti ini tidak pernah menyadari akan dirinya
sebagai Toxic People.
Menyadari
kalau sifat toxic people harus segera dihindari. Berurusan dengan
individu seperti itu, tentunya akan menguras energi dan emosi sebab hal yang
dilakukan tentunya akan selalu bertentangan dengan diri kita. halnya menghadapi
orang yang “tidak normal” ini sudah pasti hari-hari kita akan menjadi
uring-uringan karena apapun yang kita lakukan akan dimuntahkan kembali olehnya.
Berikut ini beberapa kelompok orang toxic people yang harus dihindari sebelum bersinggungan langsung dengan mereka
1.Si Penyebar Hoax
2. Si Drama Queen
3. Si Bully
4. Si Tukang Mengeluh
5. Si Pencemburu dan Iri terhadap Orang Lain
6. Meratapi nasib buruknya dan nasib baik orang lain.
7. Menyalahgunakan zat atau membahayankan diri sendiri
8. Tidak mau mencari bantuan oranglain / terapis /proses pemulihan
Saat ini memberikan informasi berita
bisa sangat cepat. Jempol tangan para pengguna media sosial bisa langsung
membagikan ke seluruh daftar kontak yang ada. Akhirnya informasi berita
tersebut menjadi viral tanpa menyadari akibatnya. Tipe-tipe orang ini sering
membagikan berita tidak jelas atau sumber gambar yang diragukan kebenarannya,
terpicu sama kalimat langsung dibagikan tanpa mau kroscek kembali berita
tersebut. Akhirnya, tipe orang ini menjadi provokatif sehingga mengajak orang
lain untuk ikut tersesat dan sempit pikiran.
Tipe orang yang senang dirinya menjadi pusat perhatian sehingga dia bisa saja meremehkan keberadaan dan peran orang lain. Kita punya pengalaman dengan orang karakter drama queen yang membuat kita akhirnya memblokir semua akun media sosialnya.
Karakter seorang drama queen hidupnya
dipenuhi dengan hal-hal yang di dramatisir. Cerita yang keluar dari mulut drama
queen tidak lagi mirip dengan kejadian yang aslinya, banyak
ditambahkan “bumbu-bumbu” ke dalamnya agar semakin menarik. Tipe si drama
queen ini memang ingin selalu terlihat “tampil” dan menunjukkan
dirinya berbeda. Lebih buruknya, ada orang yang percaya dengan apa yang
diucapkan oleh seorang drama queen. Sehingga dari dalam diri mereka
juga enggan untuk berubah menjadi lebih baik, sehingga lebih baik memberikan
“panggung” pada mereka lalu berbalik arah.
Kita suka membaca status media sosial
milik teman-teman. Di antara status-status mereka yang kita baca, masih juga
menemukan orang yang merasa senang sekali menjatuhkan temannya lewat ucapannya.
Bahkan tidak sampai di situ saja, orang tersebut juga akan mencari celah
kekurangan agar bisa kembali “menyerang”.
Tipe orang yang memiliki toxic
people seperti ini seperti tidak puas melihat keberhasilan orang lain, atau
ingin merebut kebahagiaan orang. Kadang
kita berpikir, mereka ini siapa yang merasa perlu menghakimi hidup orang lain,
serta merasa diri mereka lebih tahu kehidupan orang tersebut. Tipe orang yang
senang membully ini paling sering kita lihat dari komentar-komentar di media
sosial, ketika ditantang untuk membuat prestasi maka mereka akan bungkam.
Biasanya kalau kita sudah pasti akan langsung menghindar demi kesehatan jiwa.
Bermain media sosial memang bisa membuat kita
lupa waktu hingga fokus kita sepenuhnya ada pada gadget. Kadang suka membaca
status-status yang bersifat mengeluh dengan apa yang mereka miliki. Mengeluh
adalah hal yang wajar, walau status tersebut tidak merugikan kita . Namun
terlalu sering kita melihat status bernada negatif tentu saja bisa menyerap
energi positif dan membuat energi menjadi emosional.
Pernahkah kalian melihat karakter orang yang
ketika melihat seseorang lebih baik maka dia pun juga menginginkan lebih
banyak, mencapai lebih banyak dan mendapatkan lebih banyak. Sampai tingkat
tertentu, hasrat dan ambisi semacam ini membuat dia bisa melakukan apa pun
untuk menjatuhkan lawannya.
Adakala kita merasakan nasib baik kurang
berpihak pada diri kita sehingga mencari tau dimana letak kekurangan dari
segala sisi, dan menyadari suatu saat
nanti mungkin kebahagiaan keberuntungan akan berpihak diwaktu yang tepat.
Sebisa mungkin jangan jerumuskan diri kita pada
hal hal yang sangat berbahaya, atau mencoba coba, karena pada dasarnya kita
semua belum siap mengahadapi hari buruk terburuk suatu saat nanti.
Menahan diri, menutup diri dari lingkungan sekitar yang sudah jelas jelas sangat membutuhkan bantuan. Tanpa kita sadari tertutupnya diri justru berdampak buruk pada psikologis diri dan sekitar. Pilihlah orang orang tertentu untuk membantumu dari kesulitan.
Membangun citra diri positiv, bahagia itu sederhana, Pertama, dimulai dari merasa bahagia tentang diri sendiri. Ada satu slogan dalam hidup yaitu #BahagiaItuSederhana, bahwa saat kita mendapat perlakuan tidak menyenangkan sehingga membuat diri kita merasa minder, maka dengan segera mengingat kembali pencapaian sehingga membuat kita bangkit dan positif kembali. Secara tidak langsung, kita langsung mensyukuri hidup. Sebab, dalam aktivitas kita pasti berjumpa dengan orang-orang tanpa kita sadari energi kita sudah terkuras dengan hal negatif seperti menerima “tong sampah” milik orang lain.
Kedua, hadiahi diri sendiri. Hidup seolah menantang diri kita untuk terus bergerak. Ketika berhubungan dengan orang-orang toxic people akan berpengaruh dengan kondisi fisik dan stress. Kabar baiknya, kita bisa memilih untuk jadi lebih baik. Cara kita memperlakukan diri sendiri bisa merupakan refleksi dari cara kita memperlakukan orang lain. Misalnya, senang menikmati makanan enak dan traveling, maka dalam satu waktu akan pergi traveling sekaligus mengunjungi restoran enak. Kalian juga bisa mencari kegiatan yang membuat kalian merasa bahagia saat melakukannya. Setuju?
Ketiga, merawat tubuh dengan baik. Kita pernah di posisi terendah dalam hidup, efek toxic people baik dari dalam diri sendiri maupun orang lain membuat kita hanya terbelenggu dengan kelemahan diri. Tanpa kita sadari bahwa diri kita sendiri bisa memiliki toxic people yang harus secara sadar segera kita perbaiki. Misalnya, saat benar-benar merasa stress biasanya lari ke makanan cepat saji dan minuman bersoda, sekarang dikurangi untuk konsumsinya. Lebih baik perbanyak minum air putih atau lemon dicampur madu yang bisa meningkatkan mood serta imun tubuh.
Untuk Kembali Segarkan Moodmu, Apa Yang Membuatmu Bahagia ?, dengan Cara kita mengembalikan mood dengan hal-hal yang membuat kita bahagia, misalnya berolahraga, travelling, mendengarkan musik atau mencari makanan di tempat favorit dan masih banyak hal hal kecil lainnya yang bisa membuat kita bahagia. Bukankah hidup terlalu singkat memikirkan pendapat orang tentang diri kita? Lepaskan saja bahagia mu.
Jangan Jadi Toxic People
1. Dengarkan
masalah oranglain. Dengan berbagi dapat meringankan suasana hati orang lain, dengan sekedar saran nasehat kita
yang positif akan membantu hati kita positif dan bahagia.
2. Mencari
tau fakta terlebih dahulu, sumber kebenaran dan memilah milah berita, informasi
3. Selalu
berpikir positif , hidup untuk bahagia lahir bathin dunia akhirat.
4. Mengenal
diri sendiri, tiada yang lebih baik mengenal diri sendiri dibandingkan orang
lain.
5. Mencari
teman positif, vibrasi positif , hidup positif tanpa melepas kewaspadaan.
6. Memikirkan masalah oranglain , turut berempati simpati menolong memecahkan masalah orang lain dengan sistem kekeluargaan, turut berdoa untuk kemajuan kesehatan kebahagiaan.
Sudah bersihkah hari aktifmu ?
Orang-orang
yang memiliki kepribadian racun ada di mana-mana, dan kebanyakan dari kita tahu
setidaknya satu atau dua. Akhirnya, diri kita yang memberikan ruang dan waktu
hidup bersama mereka, berinteraksi dengan mereka serta mengenal mereka secara
sosial. Akan tetapi mengapa kita sudah tahu betapa melelahkannya berada di
dekat mereka tetap tidak ingin menjauhi?
Kehidupan
sosial yang sehat muncul ketika diri kita atau orang lain sudah menemukan
kedamaian diri yang dapat menginspirasi. Sama seperti jenis toksin, kita perlu
membatasi dan menjaga kesehatan jiwa kita. Mulai dari mengenali kapan seseorang
itu adalah toksin. Sayangnya, orang-orang toxic people tidak datang
dengan label peringatan, bukan?
Terkadang juga tanpa sadar, diri kita juga bisa menjadi toksik untuk lingkungan sekitar. Cukup habiskan waktu dengan lingkungan toksik, akhirnya kita akan menjadi salah satu dari mereka. Kita dapat mengisi hari-hari dengan bergosip, berbohong, dan memanipulasi orang lain. Dampak yang timbul mulai dari rasa ketakutan, kekuasaan hingga sudah tidak peduli lagi dengan psikologis orang lain.
Ketika
kita mulai sadar untuk menjalani kehidupan yang positif. Kita harus katakan
selamat tinggal ke orang-orang yang memberi pengaruh negatif. Solusinya, kita membiasakan
diri mengelilingi diri dengan orang-orang yang positif. Bukan dengan orang yang
cemburu, tidak dapat melihat kesuksesan orang lain dan berkembang dari hal
negatif. Kita pikir ini penting untuk disadari bagi siapa saja yang ingin
menjalani kehidupan asik tanpa toxic, bukan?
Selain
itu, tubuh juga perlu istirahat cukup. Jangan terlalu berlebihan dalam
beraktivitas sehingga membuat pikiran juga tidak optimal. Belum lagi lelah
karena dikejar deadline yang minta cepat diselesaikan.
Membebaskan diri dari segala hal yang mengikat kebebasan itu juga perlu. Agar
kita bisa menikmati hidupmu tanpa harus ada beban. Kita pun juga dapat
memanfaatkan kualitas waktu dengan orang-orang yang kita sayangi.
Penyusun : Putu Mahesa
Utari, S,Sn, editor ( GA )