21985 / 21446
kesrasetda@bulelengkab.go.id
Bagian Kesejahteraan Rakyat

WASPADA TOXIC PEOPLE, JAGA HATI UNTUK TETAP BAHAGIA

Admin kesrasetda | 17 Februari 2022 | 3439 kali

Berkecimpung di dunia media sosial membuat kita lebih mudah mengenal orang-orang baru. Kita bisa menjangkau orang-orang hebat dan menginspirasi hanya lewat media sosial. Dunia media sosial seolah merebut perhatian kita untuk suatu peristiwa ataupun kondisi orang lain. Ibaratnya kita berada di kerumunan banyak orang, berkenalan dan kita menjadi teman maya.

Kita juga seolah mengikuti semua kegiatan teman-teman kita hanya lewat tontonan di media sosial. Dari apa yang ditampilkan mereka,kita jadi mengenal bermacam-macam karakter. Walau ada yang belum pernah bertemu langsung, namun dari tulisan dan cara mereka bersosialisasi di dunia maya pun bisa terlihat. Pertanyaannya, apakah orang tersebut termasuk toxic people sehingga memberikan efek negatif untuk diri kita? Untuk kita ketahui bersama arti kata Toxic adalah perilaku negatif yang sifatnya mengecewakan. Kata toxic relationship jika diartikan secara langsung berarti hubungan beracun. Istilah tersebut kerap ditujukan kepada sebuah hubungan, seperti percintaan yang tidak sehat bagi kedua belah pihak

berawal dari pemahaman itu untuk deteksi dini toxic people, kenali dari orang disekitarmu, halnya dari keyakinan setiap pertemuan itu adalah jalan takdir. Tidak mungkin kita bertemu kalau bukan karena waktu dan takdir. Sama halnya satu waktu, pernah mendapatkan whatsapp dari akun yang tidak dikenal yang isinya berupa umpatan tak pantas, yang ujungnnya mengakui identitasnya. Pastinya Hal pertama yang dipikirkan adalah orang tersebut usianya jauh dibawah usia kita. Kedua, orang tersebut adalah toxic people yang sudah lama dihindari. Bukan hanya dari diri sendiri, tapi berkaca dari orang-orang yang mengenalnya juga memiliki pendapat yang sama, hanya saja orang seperti ini tidak pernah menyadari akan dirinya sebagai Toxic People.

Menyadari kalau sifat toxic people harus segera dihindari. Berurusan dengan individu seperti itu, tentunya akan menguras energi dan emosi sebab hal yang dilakukan tentunya akan selalu bertentangan dengan diri kita. halnya menghadapi orang yang “tidak normal” ini sudah pasti hari-hari kita akan menjadi uring-uringan karena apapun yang kita lakukan akan dimuntahkan kembali olehnya.

Berikut ini beberapa kelompok orang toxic people yang harus dihindari sebelum bersinggungan langsung dengan mereka

1.Si Penyebar Hoax

2. Si Drama Queen

3. Si Bully

4. Si Tukang Mengeluh

5. Si Pencemburu dan Iri terhadap Orang Lain

6. Meratapi nasib buruknya dan nasib baik orang lain.

7. Menyalahgunakan zat atau membahayankan diri sendiri

8. Tidak mau mencari bantuan oranglain / terapis /proses pemulihan

Saat ini memberikan informasi berita bisa sangat cepat. Jempol tangan para pengguna media sosial bisa langsung membagikan ke seluruh daftar kontak yang ada. Akhirnya informasi berita tersebut menjadi viral tanpa menyadari akibatnya. Tipe-tipe orang ini sering membagikan berita tidak jelas atau sumber gambar yang diragukan kebenarannya, terpicu sama kalimat langsung dibagikan tanpa mau kroscek kembali berita tersebut. Akhirnya, tipe orang ini menjadi provokatif sehingga mengajak orang lain untuk ikut tersesat dan sempit pikiran.

Tipe orang yang senang dirinya menjadi pusat perhatian sehingga dia bisa saja meremehkan keberadaan dan peran orang lain. Kita punya pengalaman dengan orang karakter drama queen yang membuat kita akhirnya memblokir semua akun media sosialnya.

Karakter seorang drama queen hidupnya dipenuhi dengan hal-hal yang di dramatisir. Cerita yang keluar dari mulut drama queen tidak lagi mirip dengan kejadian yang aslinya, banyak ditambahkan “bumbu-bumbu” ke dalamnya agar semakin menarik. Tipe si drama queen ini memang ingin selalu terlihat “tampil” dan menunjukkan dirinya berbeda. Lebih buruknya, ada orang yang percaya dengan apa yang diucapkan oleh seorang drama queen. Sehingga dari dalam diri mereka juga enggan untuk berubah menjadi lebih baik, sehingga lebih baik memberikan “panggung” pada mereka lalu berbalik arah.

Kita suka membaca status media sosial milik teman-teman. Di antara status-status mereka yang kita baca, masih juga menemukan orang yang merasa senang sekali menjatuhkan temannya lewat ucapannya. Bahkan tidak sampai di situ saja, orang tersebut juga akan mencari celah kekurangan agar bisa kembali “menyerang”.

Tipe orang yang memiliki toxic people seperti ini seperti tidak puas melihat keberhasilan orang lain, atau ingin merebut kebahagiaan orang. Kadang kita berpikir, mereka ini siapa yang merasa perlu menghakimi hidup orang lain, serta merasa diri mereka lebih tahu kehidupan orang tersebut. Tipe orang yang senang membully ini paling sering kita lihat dari komentar-komentar di media sosial, ketika ditantang untuk membuat prestasi maka mereka akan bungkam. Biasanya kalau kita sudah pasti akan langsung menghindar demi kesehatan jiwa.

Bermain media sosial memang bisa membuat kita lupa waktu hingga fokus kita sepenuhnya ada pada gadget. Kadang suka membaca status-status yang bersifat mengeluh dengan apa yang mereka miliki. Mengeluh adalah hal yang wajar, walau status tersebut tidak merugikan kita . Namun terlalu sering kita melihat status bernada negatif tentu saja bisa menyerap energi positif dan membuat energi menjadi emosional.

Pernahkah kalian melihat karakter orang yang ketika melihat seseorang lebih baik maka dia pun juga menginginkan lebih banyak, mencapai lebih banyak dan mendapatkan lebih banyak. Sampai tingkat tertentu, hasrat dan ambisi semacam ini membuat dia bisa melakukan apa pun untuk menjatuhkan lawannya.

Adakala kita merasakan nasib baik kurang berpihak pada diri kita sehingga mencari tau dimana letak kekurangan dari segala sisi, dan  menyadari suatu saat nanti mungkin kebahagiaan keberuntungan akan berpihak diwaktu yang tepat.

Sebisa mungkin jangan jerumuskan diri kita pada hal hal yang sangat berbahaya, atau mencoba coba, karena pada dasarnya kita semua belum siap mengahadapi hari buruk terburuk suatu saat nanti.

Menahan diri, menutup diri dari lingkungan sekitar yang sudah jelas jelas sangat membutuhkan bantuan. Tanpa kita sadari tertutupnya diri justru berdampak buruk pada psikologis diri dan sekitar. Pilihlah orang orang tertentu untuk membantumu dari kesulitan.

Membangun citra diri positiv, bahagia itu sederhana, Pertama, dimulai dari merasa bahagia tentang diri sendiri. Ada satu slogan dalam hidup yaitu #BahagiaItuSederhana, bahwa saat kita mendapat perlakuan tidak menyenangkan sehingga membuat diri kita merasa minder, maka dengan segera mengingat kembali pencapaian sehingga membuat kita bangkit dan positif kembali. Secara tidak langsung, kita langsung mensyukuri hidup. Sebab, dalam aktivitas kita pasti berjumpa dengan orang-orang tanpa kita sadari energi kita sudah terkuras dengan hal negatif seperti menerima “tong sampah” milik orang lain.

Kedua, hadiahi diri sendiri. Hidup seolah menantang diri kita untuk terus bergerak. Ketika berhubungan dengan orang-orang toxic people akan berpengaruh dengan kondisi fisik dan stress. Kabar baiknya, kita bisa memilih untuk jadi lebih baik. Cara kita memperlakukan diri sendiri bisa merupakan refleksi dari cara kita memperlakukan orang lain. Misalnya, senang menikmati makanan enak dan traveling, maka dalam satu waktu akan pergi traveling sekaligus mengunjungi restoran enak. Kalian juga bisa mencari kegiatan yang membuat kalian merasa bahagia saat melakukannya. Setuju?

Ketiga, merawat tubuh dengan baik. Kita pernah di posisi terendah dalam hidup, efek toxic people baik dari dalam diri sendiri maupun orang lain membuat kita hanya terbelenggu dengan kelemahan diri. Tanpa kita sadari bahwa diri kita sendiri bisa memiliki toxic people yang harus secara sadar segera kita perbaiki. Misalnya, saat benar-benar merasa stress biasanya lari ke makanan cepat saji dan minuman bersoda, sekarang dikurangi untuk konsumsinya. Lebih baik perbanyak minum air putih atau lemon dicampur madu yang bisa meningkatkan mood serta imun tubuh.

Untuk Kembali Segarkan Moodmu, Apa Yang Membuatmu Bahagia ?, dengan Cara kita mengembalikan mood dengan hal-hal yang membuat kita bahagia, misalnya berolahraga, travelling, mendengarkan musik atau mencari makanan di tempat favorit dan masih banyak hal hal kecil lainnya yang bisa membuat kita bahagia. Bukankah hidup terlalu singkat memikirkan pendapat orang tentang diri kita? Lepaskan saja bahagia mu.

Jangan Jadi Toxic People

1. Dengarkan masalah oranglain. Dengan berbagi dapat meringankan suasana hati orang lain, dengan sekedar saran nasehat kita yang positif akan membantu hati kita positif dan bahagia.

2. Mencari tau fakta terlebih dahulu, sumber kebenaran dan memilah milah berita, informasi

3. Selalu berpikir positif , hidup untuk bahagia lahir bathin dunia akhirat.

4. Mengenal diri sendiri, tiada yang lebih baik mengenal diri sendiri dibandingkan orang lain.

5. Mencari teman positif, vibrasi positif , hidup positif tanpa melepas kewaspadaan.

6. Memikirkan masalah oranglain , turut berempati simpati menolong memecahkan masalah orang lain dengan sistem kekeluargaan, turut berdoa untuk kemajuan kesehatan kebahagiaan.

Sudah bersihkah hari aktifmu ?

Orang-orang yang memiliki kepribadian racun ada di mana-mana, dan kebanyakan dari kita tahu setidaknya satu atau dua. Akhirnya, diri kita yang memberikan ruang dan waktu hidup bersama mereka, berinteraksi dengan mereka serta mengenal mereka secara sosial. Akan tetapi mengapa kita sudah tahu betapa melelahkannya berada di dekat mereka tetap tidak ingin menjauhi?

Kehidupan sosial yang sehat muncul ketika diri kita atau orang lain sudah menemukan kedamaian diri yang dapat menginspirasi. Sama seperti jenis toksin, kita perlu membatasi dan menjaga kesehatan jiwa kita. Mulai dari mengenali kapan seseorang itu adalah toksin. Sayangnya, orang-orang toxic people tidak datang dengan label peringatan, bukan?

Terkadang juga tanpa sadar, diri kita juga bisa menjadi toksik untuk lingkungan sekitar. Cukup habiskan waktu dengan lingkungan toksik, akhirnya kita akan menjadi salah satu dari mereka. Kita dapat mengisi hari-hari dengan bergosip, berbohong, dan memanipulasi orang lain. Dampak yang timbul mulai dari rasa ketakutan, kekuasaan hingga sudah tidak peduli lagi dengan psikologis orang lain. 

Ketika kita mulai sadar untuk menjalani kehidupan yang positif. Kita harus katakan selamat tinggal ke orang-orang yang memberi pengaruh negatif. Solusinya, kita membiasakan diri mengelilingi diri dengan orang-orang yang positif. Bukan dengan orang yang cemburu, tidak dapat melihat kesuksesan orang lain dan berkembang dari hal negatif. Kita pikir ini penting untuk disadari bagi siapa saja yang ingin menjalani kehidupan asik tanpa toxic, bukan?

Selain itu, tubuh juga perlu istirahat cukup. Jangan terlalu berlebihan dalam beraktivitas sehingga membuat pikiran juga tidak optimal. Belum lagi lelah karena dikejar deadline yang minta cepat diselesaikan. Membebaskan diri dari segala hal yang mengikat kebebasan itu juga perlu. Agar kita bisa menikmati hidupmu tanpa harus ada beban. Kita pun juga dapat memanfaatkan kualitas waktu dengan orang-orang yang kita sayangi. 

Penyusun : Putu Mahesa Utari, S,Sn, editor ( GA )