21985 / 21446
kesrasetda@bulelengkab.go.id
Bagian Kesejahteraan Rakyat

Pemkab Buleleng mengakhiri Pelatihan Tukang Banten Tahun 2022 di Desa Unggahan

Admin kesrasetda | 06 Desember 2022 | 116 kali

Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Buleleng laksanakan Pelatihan Tukang Banten Tahun 2022 terakhir di Desa Unggahan, bertempat di Balai Desa Kantor Perbekel Desa Unggahan Kecamatan Seririt. Selasa (6/12)

Pembinaan / Pelatihan dibuka oleh Perbekel Desa Unggahandidampingi Ketua BPD Desa Ungghan bersama Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Buleleng bersama Pejabat Fungsional Ahli Muda Koordinator Substansi Bina Mental Spiritual Bagian Kesra serta selaku Narasumber Jro Ketut Utara.

Pelatihan Tukang Banten ini dilaksanakan dalam upaya menyempurnakan kembali persepesi tetandingan bebantenan berdasarkan sastra tanpa mengubah tatanan yang ada serta Melestarikan kebudayaan kearifan lokal Bali melalui seni mejejahitan berdasarkan sastra dan agamaMateri yang disampaikan Banten Bebangkit, Tetandingan Suci ,Dedari Pregembal, Sate Rebasan. adapun Tingkatan Upacara Nista ,Madya dan Utama disesuaikan berdasarkan kemampuan, kebutuhan , Adat dan Dresta Desa.

Pelatihan yang dilaksanakan dua hari ini, mengambil pelatihan Tukang Banten Bajang Colong yang dimana Bajang Colong / Mecolongan (Pacolongan; Macolongan) adalah ucapan terima kasih si bayi pada saat upacara nyambutin dan juga sebagai ucapan “selamat jalan” (semacam farewell party) kepada Nyama Bajang dalam upacara tiga bulanan, dalam stiti daharma online sebagaimana disebutkan  Bajang Colong / mecolongan dilaksanakan pada saat kelahiran bayi berumur 3 x 35 hari = 105 hari dengan bayi natab banten Bajang Colong sedangkan Nyama Bajang disimbolkan dengan “raregek”.Medasar antuk ngiyu, medaging aled gde duwur nyane medaging beras ajumput, laklak dll dalam kelengkapan tetandingan banten pacolongan, dengan si Bayi natab banten bajang colong ini pada saat upacara nyambutin yang artinya bahwa si bayi menerima lungsuran (prasadam) dari "kakaknya" atau saudara catur sanak yang disebutkan dalam kanda pat sebagai kekuatan Hyang Widhi yang selalu menyertai roh (Atman) manusia sejak embrio. (GA)