21985 / 21446
kesrasetda@bulelengkab.go.id
Bagian Kesejahteraan Rakyat

Sekda Buleleng hadiri Upacara Ngusabha Buluh Di Pura Banua Kawan Besakih

Admin kesrasetda | 21 Januari 2024 | 287 kali

Sekretaris Daerah ( Sekda ) Kabupaten Buleleng Drs. Gede Suyasa, M.Pd didampingi Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Buleleng Ni Nyoman Sukadani, S.Sos dan Kepala OPD Kabupaten Buleleng, BUMD, PERUMDA dan Kementerian Agama Kabupaten Buleleng hadiri Persembahnyangan Bhakti Upacara Ngusabha Buluh Di Pura Banua Kawan Besakih, yang dipuput olih Ida Pedanda Gede Putra Bukit Kemenuh dari Griya Kemenuh Desa Singarata Kecamatan Rendang Karangasem. Minggu (21/1).

Mewakili Pj Bupati Buleleng, Sekda Buleleng hadir atas nama Pemerintah Kabupaten Buleleng sebagai Penanggungjawab Kegiatan Upacara di Pura Banua sesuai Pembagian Tangung Jawab Pengempon Pura yang ada di Kawasan Pura Besakih,  Upacara Ngusaba Buluh yang dilaksanakan di Pura Banua Kawan  bermakna Bulu atau semua Tumbuhan yang bertujuan Memohon kemakmuran Kehadapan Ida Bhatara Sri sebagai manifestasi Ida Hyang Widhi Wasa sebagai Dewi Kemakmuran yang disimbulkan melalui Pohon Buluh dan Aon ( Abu Kayu Bakar ), yang selanjutnya di taburkan dan disebarkan pada Sawah dan Ladang guna mendapat hasil Panen yang berlimpah.

Pura Banua itu adalah sebagai media pemujaan pada Tuhan untuk memohon kekuatan spiritual agar umat mampu mengelola kekayaan alam ciptaan Tuhan itu secara produktif dan efisien

Sebagai ciptaan Tuhan manusia memiliki kemampuan untuk menguasai dirinya agar tidak terjebak oleh gejolak indrianya. Indria yang dapat dikuasai akan dapat menjadi kekuatan untuk menguatkan eksistensi diri konsisten berjalan di atas jalan dharma.

Upaya untuk mengembangkan naluri hidup yang positif dan mencegah naluri yang negatif tidak mudah dilakukan tanpa tuntutan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Apalagi mengelola sumber daya alam yang tergantung pada hukum Rta. Untuk melindungi naluri yang positif itu Tuhan dipuja sebagai Batari Sri sebagai Sakti Dewa Wisnu pelindung kekayaan. Adanya Pelinggih Gedong sebagai sarana pemujaan Batari Sri sebagai media untuk mengembangkan spirit dalam bentuk berbagai ide dan gagasan-gagasan untuk membangun kemakmuran bersama

Pura Banua Kawan terletak di sebelah timur jalan raya yaitu di timur parkir kendaraan menghadap ke selatan. Di sini diistanakan Batari Sri dan hari piodalannya jatuh pada hari Sukra Umanis Kelawu. dahulunya di sebelah timur pura ini agak ke selatan terdapat sebuah lumbung padi untuk tempat menyimpan sebagian dari padi hasil sawah druwe Pura Besakih. Sekarang lumbung ini sudah tidak ada dan akan diusahakan untuk dibangun kembali. Dengan adanya lumbung ini diharapkan sebagai sarana permohonan untuk penginih-inih, artinya segala yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pangan dapatlah dipenuhi, meskipun sederhana tetapi cukup. (GA)