21985 / 21446
kesrasetda@bulelengkab.go.id
Bagian Kesejahteraan Rakyat

Pemkab Buleleng Laksanakan Pelatihan Pemangku di Pura Agung Jagatnatha

Admin kesrasetda | 31 Mei 2022 | 209 kali

Pemerintah Kabupaten ( Pemkab ) Buleleng melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Buleleng dalam Program Kegiatan pada Substansi Bina Mental Spiritual Laksanakan Pelatihan Pemangku dalam Upaya meningkatkan Pemahanan Sesana / Etika dan Kewajiban Pinandita, di Wantilan Pura Agung Jagatnatha Singaraja, Senin (30/05).

Kabag Kesra Setda Kabupaten Buleleng Made Era Oktarini, S.TP. MM menyampaikan sambutan Sekda Buleleng selanjutnya membuka Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan Pemangku, didampingi Kelian Pangempon Pura Agung Jagatnata, dengan Narasumber Ida Bhawati Hermawan Tangkas dan Ida Bhawati Ketut Agus Nova. Yang diikuti oleh Para pemangku/ pinandata Pengayah Pura Agung Jagatnata.

 Ida Bhawati Hermawan Tangkas menyampaikan serta memaparkan  Materi Sasana Hak dan kewajiban Pinandita dalam Agama Hindu yang dilanjutkan dengan Sesi Dharmatula, dalam penyampaian ida Bhawati menekankan Pentingnya pemangku paham dan belajar kembali terkait Sesana / etika dan Kewajiban sebagai pinadita, disampaikan pula sebagai pemangku hendaknya tetap berpegang teguh dengan ajaran agama yang sudah melekat ada di bali, yang sudah sangat lama ada di bali sehingga tidak tertarik untuk mengikuti aliran – aliran agama yang bermunculan hanya demi mengikuti zaman.

Pelatihan Pemangku dilaksankan selama 2 hari pada tanggal 30 dan 31 Mei 2022, dengan materi pembahasan di hari pertama peningkatan  Pemahanan Sesana / Etika dan Kewajiban Pinandita, dan di hari kedua dengan Materi Implementasi Ajaran Tri Kerangka Dasar Agama Hindu Terhadap Para Pinandita.

Pelatihan Pemangku Pemkab Buleleng Hari ke 2 yang dilaksanakan di Wantilan Pura Agung Jagatnatha Singaraja mengambil Materi Implementasi Ajaran Tri Kerangka Dasar Agama Hindu Terhadap Para Pinandita.oleh ida Bhawati Ketut Agus Nova. Selasa ( 31/5).

Dalam penyampaiannya Ida Bhawati memaparkan Sesuai dengan Tujuan agama Hindu adalah mencapai kebahagiaan rohani dan kesejahteraan jasmani. Dalam pustaka Weda disebut “Mokshartham Jagathitaya Ca Iti Dharma”. Agama atau dharma itu ialah untuk mencapai moksa (kebahagiaan rohani) dan jagathita yang artinya mencapai kebebasan jiwatman terhadap kebahagiaan duniawi. Untuk mencapai hal tersebut, agama Hindu menjabarkan menjadi tiga kerangka dasar, yaitu: “Tatwa (filsafat), Etika (susila), dan Upacara (ritual).

Melalui pelatihan ini diharapkan Para Pemangku mampu memahami Tatwa, Etika, Susila merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan lainnya. Ketiganya mesti dimiliki dan dilaksanakan oleh umat Hindu. Begitu eratnya kaitan antara ketiga dasar ini, sehingga diumpamakan seperti sebuah telur ayam yang terdiri dari: kuning telur dan sarinya adalah tatwa, putih telur adalah susila, sedangkan kulit telur adalah upacara.Telur itu sempurna. Jika ketiga bagiannya sempurna dan dipanaskan dengan tepat dan baik oleh sang induk ayam, maka akan menetaslah telur itu atau lahirlah anak ayam sebagai tujuan. Serta hendaknya dibarengi dengan memahami akan tujuan Upacara  tersebut dan memahami makna Upakara nya. Oleh karena itu Upacara  dan Upakara  harus mengacu kepada sastra-sastra agama, bukan hanya dilandasi dengan ”Gugon Tuwon, Anak Mula Keto” (GA)