Sekretaris Daerah ( Sekda ) Kabupaten
Buleleng Drs. Gede Suyasa, M.Pd bersama Asisten
Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Buleleng dan Kepala SKPD
Kabupaten Buleleng hadiri Persembahnyangan Bhakti Upacara Ngusabha Buluh Di Pura Banua Kawan Besakih, yang dipuput olih Ida Pedanda Gede Putra Kemenuh dari Griya
Kemenuh Desa Singarata Kecamatan Rendang Karangasem. Kamis (13/1).
Sekda Buleleng hadir atas nama Pemerintah
Kabupaten Buleleng sebagai Penanggungjawab Kegiatan Upacara di Pura Banua
sesuai Pembangian Tangung Jawab Pengempon Pura yang ada di Kawasan Pura
Besakih, Upacara
Ngusaba Buluh yang dilaksanakan di Pura Banua Kawan bermakna Bulu atau semua Tumbuhan yang
bertujuan Memohon kemakmuran Kehadapan Ida Bhatara Sri sebagai manifestasi Ida
Hyang Widhi Wasa sebagai Dewi Kemakmuran yang disimbulkan melalui Pohon Buluh
dan Aon ( Abu Kayu Bakar ), yang selanjutnya di taburkan dan disebarkan pada
Sawah dan Ladang guna mendapat hasil Panen yang berlimpah.
Pura Banua itu adalah sebagai media pemujaan pada Tuhan untuk memohon
kekuatan spiritual agar umat mampu mengelola kekayaan alam ciptaan Tuhan itu
secara produktif dan efisien
Sebagai
ciptaan Tuhan manusia memiliki kemampuan untuk menguasai dirinya agar tidak
terjebak oleh gejolak indrianya. Indria yang dapat dikuasai akan dapat menjadi
kekuatan untuk menguatkan eksistensi diri konsisten berjalan di atas jalan
dharma.
Upaya untuk mengembangkan naluri
hidup yang positif dan mencegah naluri yang negatif tidak mudah dilakukan tanpa
tuntutan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Apalagi mengelola sumber daya alam
yang tergantung pada hukum Rta. Untuk melindungi naluri yang positif itu Tuhan
dipuja sebagai Batari Sri sebagai Sakti Dewa Wisnu pelindung kekayaan. Adanya
Pelinggih Gedong sebagai sarana pemujaan Batari Sri sebagai media untuk
mengembangkan spirit dalam bentuk berbagai ide dan gagasan-gagasan untuk
membangun kemakmuran bersama
Pura Banua Kawan terletak di sebelah timur jalan raya yaitu di timur
parkir kendaraan menghadap ke selatan. Di sini diistanakan Batari Sri dan hari piodalannya jatuh pada hari Sukra Umanis Kelawu. dahulunya di sebelah timur pura ini agak ke
selatan terdapat sebuah lumbung padi untuk tempat menyimpan sebagian dari padi
hasil sawah druwe Pura Besakih. Sekarang lumbung ini sudah tidak ada dan akan
diusahakan untuk dibangun kembali. Dengan adanya lumbung ini diharapkan sebagai
sarana permohonan untuk penginih-inih, artinya segala yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan pangan dapatlah dipenuhi, meskipun sederhana tetapi cukup. ( GA )