21985 / 21446
kesrasetda@bulelengkab.go.id
Bagian Kesejahteraan Rakyat

PJ Bupati Buleleng puspayang Bhakti Piodalan di Pelinggih Meru Tumpang Sie Pura Ulun Danu Batur

Admin kesrasetda | 17 Oktober 2024 | 0 kali

PJ Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana hadir bersama Kapolres Buleleng, Pimpinan OPD Kabupaten Buleleng, Perumda Kabupaten Buleleng dan Kementerian Agama Kabupaten Buleleng Muspayang Bhakti Piodalan di Pelinggih Meru Tumpang Sie Pura Ulun Danu Batur, Kintamani Bangli. Yang jatuh setiap Rahina Purnama Kapat. Kamis, 17 Oktober 2024
Pelinggih Meru Tumpang Sie merupakan Amongan Pemerintah Kabupaten Buleleng, Upacara dipuput oleh Jero Balian Desa Kajanan Batur.
Dapat disampaikan bahwasannya Pelinggih Meru adalah lambang atau simbol dari andha bhuwana. ”Tingkatan atapnya merupakan simbol dari bhuwana agung (makrokosmos) dan bhuwana alit (mikrokosmos)”. Dalam Lontar Andha Bhuwana, kata meru sejatinya disebutkan berasal dari kata : me yang berarti ’meme atau ibu’, sedangkan ru berarti ’guru atau bapak’ (dalam catur guru disebut mereka yang melahirkan kita); Sehingga meru memiliki arti ’cikal bakal dari "ibu bapak" sebagai leluhur’ yang menjadi asal muasal kita sebagai manusia.
Menurut mitologi,Meru juga disebutkan merupakan nama sebuah gunung di Sorgaloka ("swah loka"; Tri Loka) tempat bersemayamnya Bhatara Siwa.dalam hal ini sebagai manifestasi beliau Ida Bhatara Gunung Agung.
Meru beratap 9, lambang 8 huruf di seluruh penjuru (sa, ba, ta, a, na, ma, si, wa) + satu huruf Omkara di tengah, 9 huruf itu lambang Dewata Nawa Sanga. Dapat pula disimpulkan sebagai tempat memohon kepada beliau sebagai manifestasi Tuhan yang Berstana di ke sembilan penjuru arah mata angin. (GA)