21985 / 21446
kesrasetda@bulelengkab.go.id
Bagian Kesejahteraan Rakyat

Upacara Penganyar di Pura Agung Blambangan

Admin kesrasetda | 04 Maret 2020 | 121 kali

Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Buleleng Melakanakan Penganyar di Pura Dasar Bhuana Gelgel hadir berama Para Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Buleleng dalam rangka Upacara Piodalan di Pura Agung Blabangan yang jatuh Setiap Hari Raya Kuningan.

Pura Agung Blambangan di Desa Tembok Rejo, Kecamatan Muncar, merupakan pura terbesar dari  92 buah pura lainnya yang ada di Banyuwangi, Jawa Timur. Kawasan suci seluas1.375 m2  letak Pura dapat kita Tempuh dengan berkendaraan sekitar 1 jam 15 menit dari Pelabuhan Ketapang Banyuwangi menuju lokasi Pura Agung Blambangan.

“Pura Agung Blambangan, awalnya merupakan situs Umpak Songo, peninggalan zaman Kerajaan Blambangan,” Nama Pura Agung Blambangan,  dilatarbelakangi oleh sejarah perkembangan agama Hindu di Jawa Timur, di mana  pada bagian Timur dari zaman Kerajaan Majapahit, wilayah ini telah disebut Blambangan. Dikatakannya, masyarakat setempat meyakini tempat di sekitar Desa Blambangan adalah pusat Kerajaan Blambangan. Keyakinan ini dikarenakan terdapat penemuan peninggalan sejarah mengenai Kerajaan Blambangan. Selain itu, terdapat pula situs Umpak Songo yang hanya berjarak satu kilometer arah timur Pura Agung Blambangan,Banyuwangi. Zaman dahulu, banyak warga menemukan benda-benda sejarah ketika menggali tanah di sekitar lokasi, seperti genta kuningan dan berbagai perabot terbuat dari keramik China. Ada juga pernah menemukan arca dan berbagai benda bertuah lainnya. 


Ditemukan juga situs Bale Kambang di Desa Blambangan, Muncar. Konon tempat ini adalah tempat pertemuan rahasia raja Blambangan. Bale Kambang kini sudah tertimbun oleh pepohonan. Bentuknya menyerupai bukit yang menjulang tinggi. Di sekitarnya terlihat jelas tanah mendatar mirip bekas kolam. Menilik bahasanya, Bale Kambang diartikan sebagai balai yang dibangun di atas air. Ada juga yang menyebut balai ini adalah kaputren Permaisuri Raja Blambangan.

Di sekitar Bale Kambang, terdapat sejumlah bukti sejarah yang menguatkan adanya bekas kerajaan besar. Tak jauh dari bale, ada sebuah tanah tinggi yang memanjang. Bentuknya mirip sebuah bukit berbaris. Dipercaya ini adalah tembok istana yang mengelilingi Bale Kambang. Tempat ini terbuat dari tumpukan batu cadas berukuran besar. Selanjutnya daerah ini dikenal dengan nama Tembokrejo. Selain tembok raksasa, banyak lagi situs di sekitar Bale Kambang. “Saat dibangunnya pura, ditemukan sumur gaib di sekitar lokasi pura, sumur ini  diyakini sumur bekas peninggalan Kerajaan Blambangan,” beber Mangku Paimin yang sudah ngayah jadi pemangku sejak 1969. sumur yang kini menjadi sumber untuk tirta itu, kerap menunjukkan hal gaib. “Kadang muncul bulus putih dan seorang wanita di depan padmasana. Kejadian itu kerap dilihat orang yang mempunyai daya supranatural.