Bagian Kesra Setda Kabupaten Buleleng melalui Kegiatan Penyelenggaraan dan Pengadaan Sarana / Prasarana Upacara Sub Bagian Adat dan Agama melaksanakanUpacara Penganyar Di Pura Tuluk Biyu Batur. yang dihadiri Oleh Kepala Bagian Kesra Setda Kabupaten Buleleng mewakili Bupati Buleleng bersama Jajaran Pemerintah Kabupaten Buleleng, Upacara Dipuput Oleh Ida Pedanda Gede Putra Kemenuh dari Griya Sukasada Singaraja.
Upacara Penganyar kali ini Bersamaan dengan Pemerintah Daerah Tabanan yang dihadiri Oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Tabanan bersama Jajaran Pemerintah Daerah kabupaten Tabanan dengan Pemuput Ida Pedanda Gede Putra Pesaji dari Griya Pesaji Dangin Carik Tabanan.
pada Kesempatan ini juga Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Kabag Kersa menyerahkan Dana Punia kepada Manggala Upacara Piodalan di Pura Tuluk Biyu Batur.
Pura Tuluk Biyu juga sering disebut Pura Batur Kanginan. Pura ini tergolong Pura Dewa Pratistha, yakni yang menjadi pusat pemujaan Tuhan sebagai Bhatara Siwa Giri Natha beserta Saktinya, Dewi Uma Parwati. Bhatara Siwa Giri Natha beserta dengan Saktinya inilah sebagai Ista Dewata tertinggi yang dipuja. Di Pura Tuluk Biyu ada beberapa palinggih untuk memuja Dewa Pitara atau roh suci leluhur, seperti adanya Palinggih Ida Ratu Maspahit Ida Ratu Dalem Majelekah, Majelanggu.
Pura Tuluk Biyu diperkirakan dibangun pada zaman pemerintahan Raja Udayana. Salah satu prasasti yang dikeluarkan oleh Raja Udayana berangka tahun 933 Saka. Dalam prasasti Jaya Pangus berangka tahun 1103 Saka, ada juga disebutkan nama raja Paduka Sri Maha Raja Haji Jaya Pangus Arkaja. Selain ada menyatakan Bhatara Tuluk Biyu dan Desa Erabang.
Pura Tuluk Biyu di Kintamani adalah sebagai media pemujaan Bhatara Siwa sebagai Sang Hyang Giri Natha atau Parwataswara beserta dengan Dewi Uma Parwati sebagai Dewi Giri Putri.